Soal Kematian Keluarganya, Arya: Tidak Perlu dibesar-besarkan, Kami Ikhlaskan, Kasian Almarhum

    Soal Kematian Keluarganya, Arya: Tidak Perlu dibesar-besarkan, Kami Ikhlaskan, Kasian Almarhum
    Keluarga La Tamuna saat Bekerja Di Rumah Sakit Buton Selatan

    BUTON SELATAN - Keluarga Almarhum (La Tamuna) yang meninggal pada minggu malam (22/08) angkat bicara usai diberitakan beberapa media.

    Ditemui saat bekerja pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit Busel, selasa (31/08/2021), Pihak Keluarga, Arya meminta kepada semua pihak agar kematian keluarganya tidak perlu  dibesar-besarkan.

    "kami ikhlaskan, kasian almarhum kalau sampai ada orang lain diluar sana yang mau ributkan terus, " ucapnya.

    Ia juga menceritakan kronologis kejadian  tergelincirnya La Tamuna saat mengerjakan selasar.

    "semua pekerja inikan kita sediakan semua alat safetynya, hanya kebanyakan mereka tidak merasa nyaman saat harus berpindah-pindah memaku Kayu. Saat itu Almarhum ini lupa kancing kuda-kuda, jadi pada saat itu dia tergelincir dan jatuh hingga bahunya itu keseleo, " ungkapnya.

    Saat akan diantar ke puskesmas, kata dia Almarhum juga menolak dengan alasan masih kuat.

    "usai jatuh itu kita mau antar dipuskesmas hanya Almarhum ini tidak mau. saat itu juga kami mau angkat tapi dia juga tidak mau biar katanya jalan kaki saja, kami lihat masih kuat juga jadinya kami hanya kasihkan air panas dibahunya itu, "

    "Waktu kami antar kepelabuhan dan naik kapal, dijalan itu juga kami cerita-cerita dia baik-baik saja hanya keseleo nya itu saja. waktu kami tiba juga dikampung juga dia sehat-sehat, " tambahnya.

    Satu minggu tiba dikampung, kata Arya masih sempat komunikasi dengan anaknya.

    "anaknya bilang saat itu dia hanya sesak saja ini. Jadi dia sudah diurut juga, " katanya.

    Selain Menjadi Pemborong pada Pekerjaan ini, Arya yang sekaligus keluarga Almarhum dan juga tetangga di Desa Masalili mengungkapkan jika pihaknya tidak lepas tangan.

    "barusan selesai juga tujuh harinya ini dan kami berikan santunan ala kadarnya juga, begitu juga dengan pihak kontraktor. Dari meninggalnya itu juga kontraktor sempat kerumah duka dan berikan santunan sampai dengan hari-harinya lainnya ini tidak lepas tangan walau sebenarnya itu adalah tanggungjawab saya sepenuhnya apalagi yang panggil kerja itu adalah saya juga, " jelasnya.

    selain itu, Kerabat kerja sekaligus juga keluarga, Dirman ikut meminta kepada semua pihak agar mendoakan almarhum dan tidak perlu membersar-besarkan.

    "kita Do'akan agar almarhum khusnul khotimah. Intinya kami keluarga ikhlaskan, tidak ada yang tahu kapan kita ini meninggal, jadi tidak perlu dibesar-besarkan apalagi persoalan kelengkapan Keselamatan karena kami kalau kerja dengan itu (K3) dengan kondisi posisi pekerjaan itu hanya menyusahkan kami kerja. Apalgi kami harus pindah-pindah, mau buka lagi tali pengaman lalu kesana lagi, jadi kebanyakan tidak nyaman dan kerjanya kami terhambat, " ungkapnya.

    Sementara itu, pihak Kontraktor Dion Bunga langan mengatakan tetap memberikan santunan dan tidak lepas tangan kepada Keluarga Almarhum.

    "kami tetap memberikan santunan kepada keluarga almarhum, kami juga tidak lepas tangan begitu saja, " ucapnya.

    Ditanya soal perlengkapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) , Dion menyampaikan jika pihaknya memberikan kepada setiap pekerja.

    "semua karyawan kami diKantor yang terdafatar di perusahaan kami lengkapi safety maupun yang lainnya. Kalau pekerja dilapangan sebagai pemborong dan anak buahnya kami ingatkan juga untuk tetap memperhatikan persoalan K3 itu, " tutupnya.

    Busel Sultra
    BK

    BK

    Artikel Sebelumnya

    Kembali Salurkan Perlengkapan Masjid, Karlina...

    Artikel Berikutnya

    UMKM Binaan Karlina Sukarman Dapat Pengadaan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Kunjungan Kerja Kepala Keuangan Kodam Iskandar Muda ke Korem 012/TU
    Dukung Asta Cita Presiden RI, Panglima TNI Tinjau Program Ketahanan Pangan Kodam IV/ Diponegoro
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Bakamla RI Berikan Pertolongan Medis ABK KM Lintas Samudra 2 di Perairan Natuna
    Cegah Paham Radikalisme, Polri Tekankan Pentingnya Upaya Kontra Radikal 

    Ikuti Kami